Memasuki Gua Itu….
Memasuki dan melewati Gua itu ada perasaan yang campur aduk
Cemas tersesat karena tidak ada penunjuk arah
Takut karena jalanan licin terkena bekas air hujan
Takut jatuh karena jalanan dan tangga yang sempit
lelah karena sebelum menuju gua kita butuh melewati jalanan yang cukup menanjak. Sewaktu berada di gua menaiki dan menuruni tangga yang landai
gelap dan untuk melihat sekeliling kita butuh senter
Saya merasakan nyali saya tiba-tiba menciut serasa menjadi orang yang begitu takut, lemah.
Saya jadi ingat memori ketika waktu usia sekitar 4 atau 5 tahun yang pernah jatuh dari tangga. Waktu itu saya sedang semangat-semangatnya bermain sambil berlari-larian di tangga hotel yang kami sekeluarga besar tinggali sewaktu ada kerabat yang menikah
Memori saya dibawa ketika kejadian terjatuh dari tangga dari tangga kampus sewaktu saya S1. Saat itu pikiran sedang tidak fokus
Insight Dari Perjalanan di Dalam Gua
Saya belajar bahwa dalam hidup sering mengalami situasi seperti yang terjadi di dalam gua. Kita merasa cemas ketika butuh melewati jalanan yang menanjak lalu juga dapat turun dengan landai.
Kita juga takut menghadapi situasi ketika gelap tidak tahu arah. Saya paling sebel kalau menghadapi ketidakpastian, bingung tentang kondisi masa depan
Kita juga jadi waspada dan overthinking ketika mungkin akan melewati jalan yang licin terkena air hujan dan gelap di sekitarnya
Perasaan cemas ini membuat diri ingin menghindari situasi, bahkan tidak ingin melewatinya
Look At The Bright Side
Ketika pikiran terfokus pada takut melewati jalanan yang licin, landai, tidak tahu arah ke mana lagi ya pintu keluarnya. Kita akan melangkah dengan terburu-buru ingin segera selesai, bahkan tidak ingin melewati jalan itu lagi
Atau kita akan memilih sudah lah aku gak mau masuk ke gua itu. Hiihhh ngapain sih nyusahin aja, bikin capek aja. Males ahh mending duduk di parkiran tempat wisata saja
Ketika Pikiran saya terpusat kepada duuh kok jalannya licin ya, kok tangganya sempit banget siih lha kok tangganya nanjak banget yaaa terus kalau turun gimana aman gak yaa ini
Saya bisa jadi menjadi sulit melihat indahnya seisi gua yang penuh stalaktit dan stalakmit. Saya juga tidak dapat melihat bagaimana bentuk detil dari keunikan stalaktit dan stalagmit yang masih alami. Saya hanya fokus memperhatikan bagaimana melewati jalan dengan aman dan tidak jatuh. Saya juga fokus kepada betapa nyerinya mengingat memory waktu jatuh di masa kecil dan waktu di kampus
Saya bisa saja tidak mampu menghargai kedua partner perjalanan saya yang menjaga dan saling memastikan kami melewati jalanan di gua dengan aman. Kami mengandalkan cahaya berbekal senter yang dimiliki dan disewa di lokasi wisata
Relate Dengan Hidup Sehari-Hari
Menghadapi ketidakpastian, realita yang tidak sesuai ekspektasi memang tidak menyenangkan.
Ingin rasanya menghindari, melarikan diri atau bersembunyi saja supaya aman
Permasalahan dalam hidup, tantangan bisa saja membuat kita putus asa dan lelah namun semua itu butuh keberanian, kebesaran hati untuk melewati
Lihatlah lebih dekat dan hadapi dengan terbuka
Cemas terhadap masa depan, perasaan tidak mampu mengajarkan saya untuk mengakui bahwa saya sedang tidak baik-baik saja. Saya menerima semua pikiran dan perasaan tersebut
Lalu, Saya belajar mengasah ketrampilan menjadi tenang dan rileks. Saya juga melatih kesadaran diri dan mengelola pikiran agar dapat memandu ketika berjalan dengan lebih terarah. Ketrampilan mengelola diri seperti solution focus, ketrampilan manajerial sangat dibutuhkan untuk berjalan lebih terarah
Ketika kita merasa tidak cukup baik dan tidak tahu arah saya bisa meminta dukungan dan bantuan. Ada banyak circle yang terbuka untuk mendukung. Tuhan Pasti Akan Memandu langkah kita
Semarang, 10 Januari 2022
With Love And Smile
Arum Sukma Kinasih