Hari Sabtu, tanggal 16 September 2017 lalu bersyukur berkesempatan mengobrol bersama MPR RI di hotel Grandhika Semarang. Tema yang menjadi obrolan kali ini sangat menarik.
Terima kasih untuk lembaga tertinggi negara, MPR RI yang mulai “melirik’ para netizen seperti blogger untuk ikut mensosialisasikan #4pilarmpr sebagai landasan kehidupan berbangsa dan bernegara.
Narasumber di pertemuan tersebut ada
- Siti Fauziah, Kepala Sekretariat Biro Humas MPR RI
- Ma,ruf Cahyono, SH.,MH sekretariat jendral MPR RI
- Dr.Bambang Sadono, SH., MH Kepala Pengkajian MPR RI, politisi yang juga dahulu berprofesi sebagai wartawan
Salah satu teman kuliah ikut berkomentar di postingan tentang gathering MPR bersama netizen Semarang FBku, jika pertemuan dengan blogger dan vlogger menarik untuk menyemarakkan ] demokrasi di Indonesia.
Yess, it’s true…
buat aku itu adalah langkah yang keren bangeett
Apalagi di era yang serba teknologi informasi saat ini, media sosial serta blog merupakan sarana yang paling mudah diakses oleh setiap kalangan. Informasi yang diberikan juga disajikan lebih menarik menyesuaikan karakter si blogger.
Peran blogger yang notabene lebih stylish tentu bisa menjadi pembuka wacana serta insight terutama kepada pihak yang sudah pragmatis dengan kondisi negara kita
Angka korupsi yang sangat tinggi
Issue-issue perpecahan karena agama
Maraknya demonstrasi
Kasus Narkoba
Adanya berita-berita hoax yang memancing emosi pembaca yang berakibat
Indonesia dilihat jelek banget oleh rakyatnya sendiri.
Mau jadi apaaa masa depan bangsa kita nanti
Padahal, kita punya nilai-nilai luhur dari para pendiri Bangsa.
Pasti lebih menarik dan kreatif ya membahas tentang wawasan kebangsaan yang notabene berat, banyak aspek jadi terasa menarik dan merakyat 🙂
Cuma, menurut aku nilai-nilai luhur Bangsa Indonesia selama ini belum menjadi bagian dari diri kita karena baru sebatas hafalan di sekolah maupun ketika melakukan tes untuk bekerja di instansi pemerintah.
Oiya jadi ingat dulu waktu mata pelajaran PPKN ada satu guru yang mewajibkan satu kelas menghafal isi UUD 1945 dan jika salah atau keliru menghafal,
hukuman pun menanti
Push up bagi yang laki-laki, squad jump bagi yang perempuan
hemmm membuat memori tentang wawasan kebangsaan jadi buruk ya. Gimana mau membuka hati untuk menerima nila-nilai mulia yang negara kita miliki.
Udah bete dan eneg duluan kalau disuruh menghafal doang tanpa diberikan edukasi serta ajakan untuk praktek tentang makna 4 Pilar MPR berupa
- Pancasila
- UUD 1945
- NKRI
- Bhinneka Tunggal Ika
Aku share yang aku simak tentang makna Pancasila ya,
Sila I
Sila pertama yang berbunyi Ketuhanan Yang Maha Esa memiliki makna Indoesia adalah negara yang religius yang agama dijadikan landasan moral.
Sila II
Sila kedua yang berbunyi Kemanusiaan yang adil dan beradab bermakna bahwa negara kita memiliki rakyat yang sangat humanis, penuh cinta kasih dan empati
Sila III
Sila ketiga yang berbunyi Persatuan Indonesia bermakna yuk kita bersatu. Daripada berantem abis baca berita-berita hoax.Daripada berantem dan rusuh karena berbeda pendapat, berbeda agama mending berkolaborasi membuat karya.
Sila IV
Sila keempat berbunyi Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat dan kebijaksanaan dalam permusyawaratan, perwakilan bermakna yuk kita bermusyawarah. Yuk kita ngobrol bareng
Sila V
Sila kelima berbunyi keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Persembahan untuk negeriku
Sebagai seorang Psikolog Klinis yang mendalami bidang kesehatan mental, aku juga belajar mempromosikan nila-nilai luhur negara Indonesia lewat karya meskipun sederhana dan belum untuk skala besar.
Karya sederhana yang aku buat lewat kolaborasi bersama rekan-rekan sesama profesi, sesama alumni Psikologi serta dari berbagai macam profesi melalui wadah Beautiful Soul Growth&Wellbeing Center
Beautiful Soul terinspirasi dari pandangan Psikologi Humanis dan Psikologi Transpersonal yang menyatakan bahwa setiap individu memiliki potensi alami BERUPA DORONGAN untuk ke arah kebaikan serta ke arah pertumbuhan.
Manusia pada dasarnya mendapat anugerah dari Tuhan YME berupa potensi positif berupa CINTA, PENGHARGAAN, PENOLONG, KREATIF, KEIMANAN yang sudah ada sejak lahir
Aku rasa, nilai-nilai tersebut selaras dengan nilai-nilai Pancasila ya 🙂
Jadi, kalau negara kita sangat tinggi angka korupsinya, sedang marak isu perpecahan,
Apa yang sedang terjadi??
Padahal kita sudah diberikan potensi “HADIAH SPESIAL” DARI TUHAN
CINTA
PENGHARGAAN (TERIMA KASIH)
DLL
Tugas kita bersama adalah merawat anugerah tersebut supaya menjadi manusia yang seutuhnya.
Aku berkolaborasi membuat event-event yang bertujuan untuk merawat potensi yang sudah diberikan Tuhan tersebut.
Kegiatan tersebut berupa
Yoga
Yoga merupakan latihan olah tubuh, nafas, pikir/rasa yang memang bukan berasal dari Indonesia namun cukup populer dan diterima. Yoga merupakan filsafat hidup kuno yang bermakna kesatuan yang harmonis dari fisik, mental maupun spiritual. Yoga juga memiliki 8 Filsafah hidup yang terdiri atas ajaran untuk praktek :
Yama (nilai-nilai moral seperti antikekerasan, rasa percaya, kejujuran)
Niyama (kedisiplinan diri melaksanakan nilai-nilai dari Yama)
Asana (gerakan olah tubuh yang lembut dan dinamis)
Pranayama (Olah nafas sebagai bentuk kesadaran diri terhadap tubuh dan pikiran)
Pratyahara (latihan kesadaran diri untuk berkontemplasi seperti puasa, mengendalikan nafsu)
Dharana (;atihan pemusatan perhatian, konsentrasi)
Dyana (latihan meditasi)
Samadhi (menjadi manusia yang seutuhnya dan penuh damai)
Lewat latihan asana, pranayama, dharana dari 8 falsafah yoga tentu tubuh dan pikiran menjadi sehat serta bugar. Kalau tubuh serta pikiran tenang dan damai pasti energi tidak habis untuk membenci dan menyakiti orang lain ya 🙂
Workshop Women Circle, Memeluk Diri Sendiri
Workshop yang diselenggarkan bertepatan dengan Hari Kemerdekaan RI di Talisman Rotisserie tersebut diisi oleh mbak Dyah Pratitasari, trainer bersertivikat untuk trauma healing dari Capacitar Internasional.
Masing-masing individu memiliki luka dari kejadian sehari-hari maupun yang besar seperti perpisahan, kematian dll.
Jika luka tersebut kita terima dengan penuh cinta, maka pikiran menjadi lebih tenang dan kita dapat melaksanakan tugas dan kewajiban dengan nyaman. Kita juga dapat berinteraksi dengan orang lain lebih rileks.
salah satu Tujuan kami berkoborasi melalui women circle adalah supaya para wanita saling mendukung dengan penuh penerimaan, tanpa penghakiman. Tahu sendiri kan ibu-ibu, suka saling nyinyir hihi 🙂
Ada satu yang menarik. Mbak Dyah Pratitasari berbagi jika kita bergerak, makan pikiran pun lebih segar. Adakalanya, kita menjadi penuh emosi marah, takut tanp asebab karena kurang bergerak. Salah satu sesi khusus dari women circle adalah bergerak lewat tarian.
Workshop bulan September dan Oktober 2017
Bersama rekan satu alumni Psikologi UGM angkatan 2001 Wahyu Bramastyo. Temanku yang super keren dan penuh passion ini akan mengisi workshop P.U.L.A.N.G tentang mengenali dan menyadari PASSION tanggal 30 September 2017 dan workshop menumbuhkembangkan lingkungan sahabat anak untuk menurunkan dampak kekerasan bullying tanggal 1 Oktober 2017
hihi sekalian ngiklan ya guysss….
Yuk Berkarya untuk Indonesia…..
Isi Hari-Hari Indahmu dengan
CINTA
PENGHARGAAN
Because
You are LOVED…..
WITH LOVE
Arum Sukma Kinasih
Psikolog Klinis yang hobi nulis dan yoga